Pendiri sekaligus Kepala Eksekutif Korporat (CEO) Facebook, Mark Zuckerberg, akhirnya memberi komentar soal kontroversi lemahnya perlindungan privasi atas pengguna laman jejaring sosial itu. Dia bahkan mengakui kesalahan yang dilakukan Facebook atas soal itu dan berjanji akan memperbaikinya.
Pernyataan Zuckerberg dimuat dalam surat yang dia tulis kepada seorang blogger di Amerika Serikat (AS), Robert Scoble, Minggu 23 Mei 2010. "Saya tahu bahwa kami telah membuat beberapa kesalahan. Namun, saya berharap ini bisa diatasi dan pelayanan bisa bertambah baik," tulis Zuckerberg dalam surat yang dikutip oleh laman CNNMoney, Senin 24 Mei 2010.
Zuckerberg selanjutnya meminta pengertian para pengguna Facebook bahwa "kami punya niat yang baik dan kami merespon masukan dari publik yang kami layani." Selain menulis surat, wiraswasta muda yang putus kuliah di Universitas Harvard itu juga menulis opini dengan topik yang sama.
Artikel Zuckerberg itu dimuat di harian Washington Post, Senin 24 Mei 2010. Dia mengakui bahwa perlu ada mekanisme yang lebih mudah dalam mengendalikan informasi sehingga privasi pengguna tetap terjaga dan tidak gampang disusupi orang asing.
"Dalam beberapa pekan mendatang, kami akan menambah fitur kendali privasi yang lebih mudah digunakan. Kami juga akan memberi Anda cara yang mudah untuk mematikan semua layanan dari pihak ketiga," tulis Zuckerberg.
Surat dan artikel itu merupakan tanggapan pertama yang diberikan Zuckerberg atas kekecewaan banyak pengguna Facebook, yang mengklaim telah memiliki hampir 500 juta pengguna. Mereka kecewa karena Facebook tampak kurang mempedulikan privasi pengguna. Akibatnya, akun pribadi pengguna gampang disusupi orang yang tidak dia kenal dan pengguna sering diganggu oleh informasi yang tidak dia inginkan dari pihak ketiga.
Masalah privasi itu membuat para blogger terang-terangan menyatakan telah menutup akun di Facebook. Selain itu, kalangan pejabat publik di Eropa dan Amerika Serikat juga mengritik kekurangpedulian pengelola Facebook atas masalah itu.
Awal Mei lalu, contohnya. Menurut laman CNNMoney, gangguan teknis di Facebook saat itu membuat sejumlah pengguna bisa mengintip percakapan pribadi (private chat) teman-teman mereka tanpa diundang. Peristiwa itu terjadi kurang dari tiga bulan setelah muncul keluhan dari pengguna Facebook bahwa akun mereka dikirimi pesan-pesan yang tidak diinginkan.
from vivanews